Rabu, 31 Agustus 2011

Honda Tanggapi Dingin Pengalihan GP Jepang ke Suzuka

SAITAMA - Wacana pengalihan GP Jepang dari Motegi ke Suzuka ditanggapi dingin oleh Wakil Presiden Honda, Shuhei Nakamoto.

Sebagai pemilik sirkuit Suzuka, Honda, tidak mungkin rasanya memindahkan balapan GP Jepang ke Suzuka, karena terdapat beberapa bagian lintasan sirkuit yang tidak cocok dengan standarisasi kelas MotoGP, seperti hairpin dan beberapa bagian lintasan lainnya.

GP Jepang memang menjadi polemik tersendiri dalam kalender MotoGP. Awalnya, GP Jepang direncanakan berlangsung di sirkuit Twin Motegi, namun karena kebocoran reaktor nuklir di Fukushima, imbas dari bencana tsunami pada Maret silam, DORNA dan FIM akhirnya sepakat menunda GP Jepang yang direncanakan dihelat pada 24 April 2011 lalu.

Petinggi MotoGP sepakat menangguhkan Grand Prix ini dan setuju menghelatnya pada 2 September nanti, namun reaksi keras datang dari pembalap yang masih mencemaskan efek radiasi yang mungkin masih ditimbulkan dari reaktor nuklir hingga kini.

Pembalap papan atas di kelas para Raja, Casey Stoner, Jorge Lorenzo hingga Valentino Rossi secara terbuka tidak ingin berlaga di Motegi, kendati bencana tersebut telah tujuh bulan terlewat.

"Untuk mencapai homologasi yang tepat, FIM meminta kami melakukan banyak perubahan tapi kami tidak bisa melakukannya," kata Nakamoto yang juga menjabt sebagai chief tim pabrikan MotoGP.

"Contoh bagusnya adalah di Hairpin, zona keluar tikungannya sangat dekat, tetapi di sana juga terdapat jalan belakangnya. Jadi itu tidak mungkin untuk memindahkanya lebih jauh lagi. Dengan masalah semacam ini, Honda bisa menganggap Suzuka sebagai pilihan, tetapi di momen ini kami tidak memikirkan tentang itu," terang Nakamoto di Autsport, Senin (29/8/2011).

"Secara prinadi, saya menyukai Suzuka, karen lay-out sirkuitnya dengan tikungan kecepatan tinggi dan rendah, itu tentu saja sangat baik untuk pembalap, sirkuit yang penuh tuntutan dan menantang," bilang Nakamoto.

Terlepas dari kontur Suzuka yang menantang, dia menjelaskan Twin Motegi sangat cocok dengan olahraga balapan roda dua dibanding Suzuka. "Sedangkan, Motegi adalah sirkuit yang sedikit berhenti dan berjalan, secara keseluruhan saya menyukai lay-out Suzuka, tetapi ini opini pribadi saya dan tidak ada hubungannya dengan balapan di 2011," tukasnya.

Kamis, 18 Agustus 2011

VR46 Keukeuh Urung ke Jepang

BOLOGNA – Mendekati GP Jepang yang akan digelar awal Oktober mendatang, mulai terdapat sejumlah pembalap yang ragu, apakah mereka akan turun di Twin Ring Motegi. Seperti halnya Valentino Rossi yang sepertinya akan mengurungkan niatnya untuk beraksi.

Ya, sebelumnya, mantan rider Yamaha ini sempat ragu dan memilih untuk menunggu hasil investigasi FIM, Dorna dan ARPA sebagai pihak-pihak yang berwenang. Namun, setelah hasil investigasi di paparkan dan dinyatakan sudah aman dari radiasi nuklir, Vale malah berpaling menyatakan untuk membatalkan niatnya beraksi di Motegi.

“Sepertinya saya tidak akan pergi ke Jepang. Kami semua masih takut: saya sendiri, teman-teman saya dan juga tim saya. Gagasan untuk menggelar lomba di Jepang, tidak masuk akal bagi saya,” cetus VR46, sebagaimana dilansir Eurosport, Jumat (19/8/2011).

“Sampai sekarang saya tetap tak ingin menonjolkan diri mengenai hal ini dan berharap para petinggi MotoGP akan mengambil keputusan yang tepat, tapi hal itu tidak terjadi,” lanjut juara dunia 7 kali tersebut.

Meski putusan ARPA yang telah memberi lampu hijau untuk lomba sudah ditetapkan, Rossi masih khawatir, terlebih ground zero bencana nuklir reaktor Fukushima, kurang dari 100 mil dari Motegi.

“Meskipun jika hasil investigasi ARPA itu benar, masih ada reaktor nuklir yang masih tidak aman, kurang dari 100 mil dari sirkuit dan masih terdapat sejumlah gempa susulan di tiap pekannya,” lanjut Rossi.

“Saya mengerti, mereka yang datang ke Jepang memiliki alasan kemanusiaan, tapi untuk urusan balap, tidak, saya tidak bisa menerimanya,” ujar pembalap kelahiran Urbino ini.

Rabu, 17 Agustus 2011

Stadion Manahan Siap Digunakan

SOLO - Stadion Manahan, Solo, siap digunakan untuk laga ujicoba antara Tim Nasional Indonesia Senior melawan U-23. Fasilitas dan kelengkapan sudah siap seratus persen untuk dipakai.

Meski sudah siap sigunakan sebagai ajang laga ujicoba Timnas Garuda melawan u 23 yang akan berlangsung di Stadion Manahan, Kamis (18/8/2011) malam WIB terus berbenah menyepurnakan agar saat pertandingan berjalan lancar.

Stadion manahan mampu menampung 24 ribu penonton ini sudah mempersapkan diri sejal beberapa waktu sebelumnya seperti perawatan, rumput pada lapangan, penggantian lampu tower yang akan digunakan untuk malam hari nanti, akses masuk, ruang ganti dan sebagainya sudah siap. Hal ini ditegaskan oleh Paulus Haryoto, ketua panpel.

Sementara untuk memberikan jaminan keamana pihak panitia, telah mempersiapkan sedikitnya 650 tenaga keamanan yang ditempatkan pada titik tertentu dalam stadion dan lingkungan Stadion Manahan.

Sedabfjab untuk tiket penitia telah mempersiapkan 12 tiket box yang akan melayani penjualan tiket. Rencananya, penjualan tiket akan dibuka pukul 16.00 wib yang berapa di seputar stadion. Dari 23 ribu tiket yang disediakan 16 ribu sudah habis terjual.

Rossi Terkesima Performa Yamaha

BRNO – Performa apik yang diperlihatkan Yamaha dalam sesi tes YZR M1 1.000cc di Brno membuat rider Ducati, Valentino Rossi terkesima. Maklum, untuk pertama kalinya tim Garpu Tala mencoba prototype motor yang akan digunakan pada musim depan dengan hasil di luar dugaan.

Dua pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo dan Ben Spies masing-masing menghuni tempat kedua dan ketiga dalam sesi tes yang berlangsung kemarin. Bahkan, Lorenzo sendiri mampu bersaing ketat dengan pembalap Honda, Casey Stoner yang keluar sebagai rider tercepat dalam sesi tes motor 1.000cc.

Tanpa sungkan, Rossi yang musim lalu menunggang Yamaha melontarkan pujiannya untuk hasil impressif yang diraih mantan timnya itu. Rossi yang hingga kini terus mengevaluasi motornya menyebut, Yamaha memiliki kans besar menandingi Honda musim depan.

Dalam wawancaranya dengan MCN, Rabu (17/8/2011), Rossi berujar, musim depan dua pabrikan asal Jepang ini akan bersaing ketat memperebutkan gelar juara dunia. “Bagi saya, Yamaha sangat mengejutkan karena sangat cepat. Lorenzo dan Spies begitu cepat saat pertama kali keluar mencobanya," bilang VR46.

"Ketika motor mereka telah siap, mereka tidak begitu jauh dari Honda. Mereka tampak semakin dekat dibandingkan dengan motor 800cc. Saya sudah tahu bahwa Yamaha dan Honda kian kompetitif,” antusias Rossi.

Lantas bagaimana dengan progress Ducati yang masih jalan ditempat? “Mesin kami cukup cepat, tetapi masalah yang miliki adalah melebihi dari sisanya. Ini akan sangat sulit karena sudah pasti Honda dan Yamaha bersaing ketat, tapi kami akan terus mencoba,” tandas The Doctor.

Planet Nibiru Penyebab Kiamat 2012?

minta tanggapanya ya,,

Bagian luar Tata Surya masih memiliki banyak planet-planet minor yang belum ditemukan. Sejak pencarian untuk Planet X dimulai pada awal abad ke 20, kemungkinan akan adanya planet hipotetis yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper telah membakar teori-teori Kiamat dan spekulasi bahwa Planet X sebenarnya merupakan saudara Matahari kita yang telah lama “hilang”.
Tetapi mengapa cemas duluan akan Planet X/Teori Kiamat ini? Planet X tidak lain hanya merupakan obyek hipotetis yang tidak diketahui?
Teori-teori ini didorong pula dengan adanya ramalan suku Maya akan kiamat dunia pada tahun 2012 (Mayan Prophecy) dan cerita mistis Bangsa Sumeria tentang Planet Nibiru, dan akhirnya kini memanas sebagai “ramalan kiamat” 21 Desember 2012. Namun, bukti-bukti astronomis yang digunakan untuk teori-teori ini benar-benar melenceng.
Pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan berita bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar Tata Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah obyek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi, yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA. Tetapi sebelum kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini bukan Nibiru, dan bukan pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012. Penemuan ini penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam pencarian planet-planet minor dibalik Sabuk Kuiper.
Dalam simulasi teoretis, dua orang peneliti Jepang telah menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai dari Universitas Kobe telah mempublikasikan paper mereka dalam Astrophysical Journal yang menjelaskan tentang planet minor yang mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu.
Sabuk Kuiper menempati wilayah yang sangat luas di Tata Surya kita, kira-kira 30-50 SA dari Matahari, dan mengandung sejumlah besar obyek-obyek batuan dan metalik. Obyek terbesar yang diketahui adalah planet kerdil (Plutoid) Eris. Telah lama diketahui bahwa Sabuk Kuiper memiliki karakteristik yang aneh, yang mungkin menandakan keberadaan sebuah benda (planet) besar yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper. Salah satu karakterikstik tersebut adalah yang disebut dengan “Kuiper Cliff” atau Jurang Kuiper yang terdapat pada jarak 50 SA. Ini merupakan akhir dari Sabuk Kuiper yang tiba-tiba, dan sangat sedikit obyek Sabuk Kuiper yang telah teramati dibalik titik ini. Jurang ini tidak dapat dihubungkan terhadap resonansi orbital dengan planet-planet masif seperti Neptunus, dan tampaknya tidak terjadi kesalahan (error) pengamatan. Banyak ahli astronomi percaya bahwa akhir yang tiba-tiba dalam populasi Sabuk Kuiper tersebut dapat disebabkan oleh planet yang belum ditemukan, yang mungkin sebesar Bumi. Obyek inilah yang diyakini Lykawka dan Mukai telah mereka perhitungkan keberadaannya.
Peneliti Jepang ini memprediksikan sebuah obyek besar, yang massanya 30-70 % massa Bumi, mengorbit Matahari pada jarak 100-200 SA. Obyek ini mungkin juga dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian obyek Sabuk Kuiper dan obyek Trans-Neptunian (TNO) memiliki beberapa karakteristik orbital yang aneh, contohnya Sedna.
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom telah mencari obyek lain yang lebih masif, yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai “Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian planet yang belum teridentifikasi”. Pada tahun 1980an gangguan orbital ini dianggap sebagai kesalahan (error) pengamatan. Oleh karena itu, pencarian ilmiah akan Planet X dewasa ini adalah pencarian untuk obyek Sabuk Kuiper yang besar atau pencarian planet minor. Meskipun Planet X mungkin tidak akan sebesar massa Bumi, para peneliti masih akan tetap tertarik untuk mencari obyek-obyek Kuiper lain, yang mungkin seukuran Plutoid, mungkin juga sedikit lebih besar, tetapi tidak terlalu besar.
Planet X tidaklah menakutkan
Jadi darimana Nibiru ini berasal? Pada tahun 1976 sebuah buku kontroversial berjudul “The Twelfth Planet” atau “Planet Keduabelas” ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno). Tulisan berumur 6000 tahun ini mengungkapkan bahwa ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari Planet yang disebut Nibiru, mendarat di Bumi. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen primata di Bumi untuk menciptakan homo sapien sebagai budak mereka.
Ketika Anunnaki meninggalkan Bumi, mereka membiarkan kita memerintah Bumi ini hingga saatnya mereka kembali nanti. Semua ini mungkin tampak sedikit fantastis, dan mungkin juga sedikit terlalu detil jika mengingat semua ini merupakan terjemahan harfiah dari tulisan kuno berumur 6000 tahun. Pekerjaan Sitchin ini telah diabaikan oleh komunitas ilmiah sebagaimana metode interpretasinya dianggap imajinatif. Meskipun demikian, banyak juga yang mendengar Sitchin, dan meyakini bahwa Nibiru (dengan orbitnya yang sangat eksentrik dalam mengelilingi Matahari) akan kembali, mungkin pada tahun 2012 untuk menyebabkan semua kehancuran dan terror-teror di Bumi ini. Dari “penemuan” astronomis yang meragukan inilah hipotesa Kiamat 2012 Planet X didasarkan. Lalu, bagaimanakah Planet X dianggap sebagai perwujudan dari Nibiru?
Kemudian terdapat juga “penemuan katai coklat di luar Tata Surya kita” dari IRAS pada tahun 1984 dan “pengumuman NASA akan planet bermassa 4-8 massa Bumi yang sedang menuju Bumi” pada tahun 1933. Para pendukung hipotesa kiamat ini bergantung pada penemuan astronomis ini sebagai bukti bahwa Nibiru sebenarnya adalah Planet X yang telah lama dicari para astronom selama abad ini. Tidak hanya itu, dengan memanipulasi fakta-fakta tentang penelitian-penelitian ilmiah, mereka “membuktikan” bahwa Nibiru sedang menuju kita (Bumi), dan pada tahun 2012, benda masif ini akan memasuki bagian dalam Tata Surya kita, menyebabkan gangguan gravitasi.
Dalam pendefinisian yang paling murni, Planet X adalah planet yang belum diketahui, yang mungkin secara teoretis mengorbit Matahari jauh di balik Sabuk Kuiper. Jika penemuan beberapa hari lalu memang akhirnya mengarah pada pengamatan sebuah planet atau Plutoid, maka hal ini akan menjadi penemuan luar biasa yang membantu kita memahami evolusi dan karakteristik misterius bagian luar Tata Surya kita.

Lorenzo Lupakan Kegagalan, Bidik Hasil Maksimal

BRNO – Sepekan telah terlewat, tapi Jorge Lorenzo ternyata tidak bisa melupakan kenangan pahitnya dalam balapan di GP Rep. Ceska akhir pekan kemarin.

Faktor teknis berupa kesalahan pemilihan ban keras untuk balapan ditengarai oleh sang juara bertahan sebagai penyebab utama kegagalannya meraih podium dalam balapan di akhir pekan kemarin.

Padahal, Lorenzo sendiri mengawali balapan di Brno dengan sangat impressif. Start di peringkat kedua membuat peluang menggondol gelar juara jelas terbuka lebar.

Sayang, The Spaniard gagal podium yang membuat perolehan poinya melebar dengan sang pemucak klasemen, Casey Stoner. “Saya berharap lebih banyak di Brno,” kata Lorenzo  yang masih diliputi aura kekecewaan mendalam lantaran hanya mampu finis di posisi ke empat.

“Saya pikir, saya mampu mengurangi jarak dengan Stoner pada latihan pertama, namu saya ragu. Tapi setelah sesi latihan pada hari Sabtu dan pemanasan hari Minggu, saya yakin bisa mengurangi selisih poin hingga 20 poin di antara kami berdua dalam beberapa jam,” sambung joki andalan tim Garpu Tala tersebut dikutip Marca, Rabu (17/8/2011)

Kendati demikian, Lorenzo mengungkapkan dirinya tidak akan menyalahkan siapapun atas rapor merah yang dituliskannya di GP Rep. Ceska. “Tujuan saya sekarang tidak ingin menyerang orang lain,” janji Lorenzo yang kini duduk di peringkat dua klasemen pembalap

Terlepas masih kekecewaan masih menggelayutinya, Lorenzo pun kembali merenda optimismenya meraih hasil bagus dalam sisa seri hingga akhir musim ini, termasuk dalam GP Indiapolis yang berlangsung 28 Agustus 2011 nanti.

“Saat ini saya terpaut 32 poin dengan pembalap Honda (Casey Stoner). Masih ada tujuh balapan, banyak poin yang masih bisa diperebutkan semuanya masih bergantung pada diri sendiri. Jadi saya tidak akan menyerah,” tegas Lorenzo.

“Itulah cara terakhir yang harus saya lakukan sekarang. Dua tahun lalu, saya sangat beruntung memangkas poin di Indianapolis dengan Valentino Rossi. Ingat? Dengan helm Kapten Amerika yang saya sukai,” kenang Lorenzo berharap bisa mengulang sukses di GP Indianapolis layaknya 2009 silam di mana dia berhasil meraih podium pertama.

“Jika Anda ingin menjadi juara dunia, Anda tidak bisa bertahan di belakang kesalahan rival terdekat. Itu bisa terjadi, dan telah terjadi berkali-kali dalam sejarah olahraga, tetapi Anda tidak bisa menunggu dan saya bukan orang bertipikal seperti itu,” sambung Lorenzo yang tidak berharap banyak bisa mengambil kesempatan dari kelengahan Stoner.

“Sekarang kami harus bersiap-siap untuk GP Indianapolis, tidak ada yang tersisa. Kami harus meraih poin yang hilang seperti yang telah ditugaskan dalam balapan terakhir,” Lorenzo menambahkan.